Waktu Musim Panas di Turki

Waktu Musim Panas di Turki adalah topik yang kontroversial. Kritikus berpendapat bahwa itu akan meningkatkan konsumsi energi dan berdampak negatif pada perekonomian negara. Namun, pemerintah Turki mengatakan akan menguntungkan negara dan masih mempertimbangkan aspek teknis penerapan perubahan waktu. Pemerintah juga menghadapi tentangan dari Kementerian Luar Negeri, yang berpendapat bahwa hal itu akan merusak perdagangan dengan Eropa. Di sisi lain, Kementerian Energi mendorong perubahan tersebut dengan mengatakan akan mengurangi konsumsi energi.

Daylight Savings Time adalah masalah global. Ini mempengaruhi 1,5 miliar orang di seluruh dunia. Dengan beralih dari musim panas ke musim dingin, ini menghemat lebih banyak energi daripada yang seharusnya dilakukan orang. Zona waktu standar Turki adalah UTC/GMT +3 jam. Sebaliknya, Eropa dan Amerika Serikat beralih dari musim panas ke DST di bulan November.

Turki adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang tidak menerapkan waktu musim panas. Namun, beberapa orang tinggal di pedesaan dan ingin mengetahui cara mengetahui waktu di negara mereka. Ada beberapa alat online yang dapat membantu Anda mengetahui jam berapa sekarang di negara mana pun. Misalnya, Anda bisa mengetahui waktu di Turki dengan tiga langkah mudah.

Daylight Savings Time telah terbukti mengurangi konsumsi energi. Pemerintah Turki mengklaim telah menghemat sekitar 6 miliar lira (US$500 juta) dalam empat tahun terakhir sejak diperkenalkan. Namun, jumlah ini jauh lebih kecil dari penghematan listrik sebenarnya yang dikaitkan dengan DST. Penghematan energi hanya sebagian kecil dari total konsumsi listrik di Turki.