Sebelum kita berbicara tentang mengunjungi tempat wisata Tunis, ibu kota Tunisia, mari kita belajar sedikit tentang sejarah kota tersebut.
Tunis – sejarah singkat ibu kota.
Ibu kota Tunisia – Tunis (1.100.000 penduduk) adalah pusat ekonomi dan budaya utama negara. Kota ini terletak di laguna yang dangkal, kira-kira. 10 km dari tepi Laut Mediterania.
Asal-usul Tunis berasal dari zaman kuno ketika didirikan sebagai pemukiman perdagangan Tunes Fenisia. Dari sekitar abad VII SM diperintah oleh Kartago. Selama Perang Punisia Ketiga, itu dihancurkan oleh pasukan Romawi pada 146 SM. Kemudian dibangun kembali oleh Kaisar Oktavianus Augustus. Dari tahun 670 M di bawah kekuasaan Arab.
Pada abad ke-12, Tunis menjadi ibu kota negara dan juga menjadi pusat pembajakan di Mediterania. Sejak abad ke-16, kota ini berada di bawah kekuasaan Turki. Prancis menduduki Tunis pada tahun 1881. Sejak 1956, Tunis telah menjadi ibu kota Tunisia yang merdeka.
Mengunjungi Tunisia.
Satu hari sudah cukup untuk menjelajahi Tunis dan sekitarnya. Pertama-tama, itu patut mendapat perhatian Museum Bardo, yang terletak di bekas Istana Bey di bagian barat kota. Museum ini diakui sebagai koleksi mosaik Romawi terbesar di dunia. Dalam urutan kronologis, kita beralih dari prasejarah, sejarah Punisia ke periode Romawi dalam sejarah Tunisia.
Sebuah bangunan baru yang terpisah dimaksudkan untuk memamerkan penemuan yang dibuat oleh para arkeolog pada penggalian bawah air di dekat kota Magdiadi mana, pada akhir 1940-an, Jacques Cousteau menemukan sebuah kapal Romawi yang tenggelam. Di dekat museum terdapat gedung Parlemen Tunisia.
Atraksi Tunisia.
Berjalan-jalan di sekitar pusat bisa sangat menarik Madinah di Tunisia. Jika Anda mendambakan hiburan, Anda dapat mengunjungi Taman Belvedere, yang wilayahnya adalah kebun binatang dan taman hiburan Dah-Dah (penduduk setempat menyebutnya “disneyland” Tunisia). Ada museum oseanografi kecil di pinggiran ibu kota Salammbo.